Rabu, 19 Juni 2013
Senin, 03 Juni 2013
Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang
pertama beradaptasi dengan lingkungan darat, tidak seperti halnya jamur yang
mesti kehilangan klorofil. Bryophyta berasal dari kata : bryon = lumut = phyton =
ialah tumbuhan lumut yang sering dijumpai di tempat-tempat lembab dan basah.
Beberapa jenis lumut bersifat kosmopolit, dapat ditemukan dimana-mana. Lain-lain jenis mempunyai daerah distribusi yang terbatas. Pada bermacam-macam tempat, misalnya tanah dalam rimba, batu-batu, cadas-cadas, gambut, kulit pohon, dan lain-lain, lumut-lumut itu merupakan asosiasi tumbuhan yang karakteristik.
- Ukuran kecil (± 1 – 2 cm, 0,5 m)
- Tidak memiliki akar, batang, daun sebenarnya
- Memiliki rizoid
- Distribusi air secara difusi
- Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik
- Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
- Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit)
- Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
1. aseksual : pembentukan gemma, penyebaran spora, fragmentasi
2. seksual : peleburan spermatozoid (sel gamet jantan) dan ovum (sel gamet betina). spermatozoid
dihasilkan oleh anteridium, ovum dihasilkan oleh arkegonium
1. Hepaticopsida (lumut hati)
Sebagian besar dari tumbuhan ini adalah tumbuhan darat, beberapa spesies hidup di air sebagai akuatik
sekunder, artinya mereka itu tumbuhan darat beradaptasi kembali terhadap lingkungan air nenek
moyangnya. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok yaitu : lumut hati
bertalus dan lumut hati berdaun
Ciri :
- Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
- Permukaannya licin
- Tumbuh dikotom (bercabang dua)
- Tidak memiliki akar, batang, dan daun sebenarnya maka disebut talus
- Struktur talusnya dikenal dengan istilah lobus
- Reproduksi secara
aseksual : melalui pembentukan gemma, fragmentasi dan spora
seksual : melalui peleburan sel spermatozoid dengan sel ovum
Contoh : Marchantia polymorpha dan Marchantia geminata
2. Anthoceropsida (lumut tanduk)
Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan briofita lainnya tetapi cukup berbeda
untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang paling
ialah anthoceros, dan spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau danau dan acap kali
sepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab.
Ciri :
- Gametofit berbentuk lembaran
- Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
- Di dalam tanduk dihasilkan spora
3. Bryopsida (lumut sejati)
Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan lumut hati ialah adanya simetri radial, yaitu daunnya tumbuh
pada semua sisi sumbu utama. Pada banyak spesies, batangnya tegak, ada juga yang batangnya merayap
tetapi cabangnya tumbuh tegak, bahkan ada yang seluruhnya merayap, baik daun dan cabangnya
melengkung kebawah. Lumut sejati terdiri dari 14.000 spesies, kebanyakan dari ordo bryales, menyusul
ordo spaghnales, dan ordo andreaeales.
Ordo bryales
Generasi gametofit dimulai dari spora, yang pada lingkungan lembab tumbuh membentuk struktur
berbentuk benang ysng disebut protonema. Generasi sporofit dimulai dengan telur dibuahi, yang
berkembang sangat cepat menjadi membentuk janin memanjang dan berbentuk gelendong.
Ordo spaghnales (lumut gambut)
Lumut gambut ini hanya diwakili oleh satu genus yaitu spaghnum, dari ordo spaghnales, yang mempunyai
lebih kurang 300 spesies. Tumbuhan ini secara khas tumbuh didaerah rawa yang PH-nya rendah, paling
banyak terdapat didaerah beriklim yang kelembaban udaranya tinggi dan suhunya rendah. Daun spaghnum
sangat kecil-kecil dan letaknya bergerombol
Ordo andreaeales
Bangsa ini hanya memuat satu suku, yaitu suku andreaeaceae, dengan satu marga andreaea. Ptotonema
Beberapa jenis lumut bersifat kosmopolit, dapat ditemukan dimana-mana. Lain-lain jenis mempunyai daerah distribusi yang terbatas. Pada bermacam-macam tempat, misalnya tanah dalam rimba, batu-batu, cadas-cadas, gambut, kulit pohon, dan lain-lain, lumut-lumut itu merupakan asosiasi tumbuhan yang karakteristik.
- Ciri & Struktur Lumut:
- Ukuran kecil (± 1 – 2 cm, 0,5 m)
- Tidak memiliki akar, batang, daun sebenarnya
- Memiliki rizoid
- Distribusi air secara difusi
- Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik
- Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
- Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit)
- Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
- Reproduksi
1. aseksual : pembentukan gemma, penyebaran spora, fragmentasi
2. seksual : peleburan spermatozoid (sel gamet jantan) dan ovum (sel gamet betina). spermatozoid
dihasilkan oleh anteridium, ovum dihasilkan oleh arkegonium
- Daur hidup bryophyta
- Klasifikasi tumbuhan lumut
1. Hepaticopsida (lumut hati)
Sebagian besar dari tumbuhan ini adalah tumbuhan darat, beberapa spesies hidup di air sebagai akuatik
sekunder, artinya mereka itu tumbuhan darat beradaptasi kembali terhadap lingkungan air nenek
moyangnya. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok yaitu : lumut hati
bertalus dan lumut hati berdaun
Ciri :
- Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
- Permukaannya licin
- Tumbuh dikotom (bercabang dua)
- Tidak memiliki akar, batang, dan daun sebenarnya maka disebut talus
- Struktur talusnya dikenal dengan istilah lobus
- Reproduksi secara
aseksual : melalui pembentukan gemma, fragmentasi dan spora
seksual : melalui peleburan sel spermatozoid dengan sel ovum
Contoh : Marchantia polymorpha dan Marchantia geminata
2. Anthoceropsida (lumut tanduk)
Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan briofita lainnya tetapi cukup berbeda
untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang paling
ialah anthoceros, dan spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau danau dan acap kali
sepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab.
Ciri :
- Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
- Di dalam tanduk dihasilkan spora
3. Bryopsida (lumut sejati)
Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan lumut hati ialah adanya simetri radial, yaitu daunnya tumbuh
pada semua sisi sumbu utama. Pada banyak spesies, batangnya tegak, ada juga yang batangnya merayap
tetapi cabangnya tumbuh tegak, bahkan ada yang seluruhnya merayap, baik daun dan cabangnya
melengkung kebawah. Lumut sejati terdiri dari 14.000 spesies, kebanyakan dari ordo bryales, menyusul
ordo spaghnales, dan ordo andreaeales.
Ordo bryales
Generasi gametofit dimulai dari spora, yang pada lingkungan lembab tumbuh membentuk struktur
berbentuk benang ysng disebut protonema. Generasi sporofit dimulai dengan telur dibuahi, yang
berkembang sangat cepat menjadi membentuk janin memanjang dan berbentuk gelendong.
Ordo spaghnales (lumut gambut)
Lumut gambut ini hanya diwakili oleh satu genus yaitu spaghnum, dari ordo spaghnales, yang mempunyai
lebih kurang 300 spesies. Tumbuhan ini secara khas tumbuh didaerah rawa yang PH-nya rendah, paling
banyak terdapat didaerah beriklim yang kelembaban udaranya tinggi dan suhunya rendah. Daun spaghnum
sangat kecil-kecil dan letaknya bergerombol
Ordo andreaeales
Bangsa ini hanya memuat satu suku, yaitu suku andreaeaceae, dengan satu marga andreaea. Ptotonema
membentuk pita yang bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula
diselubungi oleh kaliptra yang
bentuknya seperti kopyah bayi. Juka sudah masak
pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela diselubungi
oleh jaringan sporogen. Contoh-contoh
Andreaea petrophila, Andreaea rupestris.
- Peranan tumbuhan lumut
- sebagai alternatif obat penyakit hati
- dimanfaatkan sebagai pengganti kapas misalnya sphagnum
- menggemburkan tanah
- berperan sebagai penyimpan air dan pencegah erosi
Jumat, 31 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)